Friday, May 17, 2013

Satrio Paningit dan Ratu Adil

Anda tentunya pernah mendengar dan mengetahui tentang "NOTONOGORO". Sering orang gotak gatuk alias menghubungkan dengan Presiden Indonesia yang pernah menjabat selama ini dan perkiraan presiden yang akan datang.

Nama Presiden Sukarno, Presiden Suharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), Presiden Megawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan singkatan Notonogoro tersebut. Penulis tidak dalam kapasitas untuk membahas dalam hal gotak gatuk atau dicocokkan antara Presiden Indonesia saat ini dan Presiden yang akan datang.

Berdasarkan penelitian perbankan intenasional dan investment banking tingkat dunia dalam melihat dan memperkirakan dunia melihat adanya kemajuan dalam tingkat perekonomian di Indonesia.

Sebelum krisis perekonomian Indonesia diluar 20 besar dunia. Namun sejak pergantian rezim dari Orde Baru ke Orde Reformasi, Indonesia mulai diperhatikan dan menjadi sorotan karena mulai masuk G20 dan terus meningkat PDB (Pendapatan Domestik Brutonya).

Pendapatan dari 300 USD perkapita menjadi lebih dari 3000 USD, suku bunga yang yang terus menurun dan suku bunga penjaminan pada level 5,75% pada jangka waktu panjang, inflasi satu digit, nilai tukar 8.500 sampai di bawah 10.000 USD per dollar, investasi yang meningkat dan parameter makro lainnya meyakinkan banyak pihak untuk terus menguatnya kekuatan perekonomian Indonesia siapapun juga pemimpin Indonesia sejak 2014 dalam lingkup NKRI.

Faktor penegakan hukum. Yang tegas dan kesinambungan Good Government Governance perlu menjadi perhatian utama agar kesinambungan pembangunan lebih baik.

Citibank pun memperkirakan Indonesia 2050 atau lebih cepat jadi 4 besar kekuatan dunia siapapun pemerintahnya setelah India, China dan US. Tahapannya dalam tahun 2035 menjadi 7 besar.

Kekuatan utama perekonomian yang makin berkembang sebenarnya sebagai bonus demografi alias angkatan muda yang produktif semakin banyak. Sebagai negara 5 besar penduduk terbesar di dunia, dengan berhasilnya program KB tahun 1970 sd 1990 telah melahirkan angkatan muda produktif yang banyak. Sebagai angkatan kerja usia produktif ini juga sebagai konsumen.

Inilah yang menjadi sasaran dunia besar dari belahan manapun untuk berinvestasi di Indonesia. Negara besar, perusahaan besar dan bahkan organisasi besar tingkat dunia mulai melihat Indonesia dengan kaca mata lain dengan meningkatkan kepentingan dan prioritasnya.

Persiapan yang matang perlu disiapkan dalam hal piramida pendidikan. Dalam hal strata S3, S2, S1, Diploma, SMA, SMP, SD, selain skill dan sertifikasi dalam link dan match dalam berbagai macam segi kehidupan perlu direncanakan dengan matang dan tepat. Jangan sampai bonus demografi ini kehilangan momentum sehingga 7 besar 2035 dan 4 besar 2050 menjadi hilang, terampas atau kehilangan makna.

Semua anak bangsa, segenap sisi, Sabang-Merauke, semua profesi, karyawan, pengusaha, pegawai pemerintah, TNI Polri, penegak hukum, pemerintahan, anggota parlemen, senat dan segenap bangsa Indonesia saling support, bersatu, ber-kesatuan dan bahu membahu bisa mewujudkan kembali Indonesia Baru yang mempunyai spirit baru dihargai di kancah konstelasi kehiduapn berbangsa dan bernegara secara global. Baik oleh dari bangsa dan negara manapun.

Dengan sungguh peranan dan posisi Indonesia nanti dalam waktu dekat, maka prakiraan leluhur Indonesia akan dibawa oleh Satrio Paningit dan Ratu Adil menuju kejayaan dan kemakmuran bukan hanya harapan leluhur, bangsa Indonesia saat ini tetapi juga akan terealisasi nyata dan jadi sejarah dg tinta emas siapapun dia Satrio Paningit dan Ratu Adil.

Semoga pemimpin sekaligus pimpinan di waktu dekat ini benar2 memberikan harapan dan kebanggan seluruh bangsa Indonesia menjadi nyata.

Siapa Satrio Paningit dan Ratu Adil itu, kita yang diberikan umur akan tahu dengan sendirinya. Harapan selain memenuhi harapan seluruh bangsa Indonesia dia juga dekat dan mempercayakan bangsa, negara, rakyat, penyelenggaraan negara ini dengan usaha dan pekerjaan yang optimal didasarkan pada penyerahan total usaha bersama ini pada kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.

Semoga, God Bless Indonesia.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: